Jumlah Bank di Indonesia – Indonesia memiliki sistem perbankan yang terus berkembang dan memainkan peran penting dalam perekonomian negara. Namun, tahukah kamu berapa jumlah bank Indonesia saat ini? Dengan beragam jenis bank, mulai dari bank umum hingga Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Yuk pelajari jumlah bank di Indonesia, jenis-jenisnya, dan bagaimana mereka berkontribusi dalam membangun stabilitas ekonomi.
Pengertian Bank
Bank adalah lembaga keuangan yang berperan sebagai perantara, biasanya didirikan dengan wewenang untuk menerima simpanan, memberikan pinjaman, dan menerbitkan surat berharga seperti banknote. Istilah “bank” berasal dari bahasa Italia banca, yang berarti tempat pertukaran uang.
Baca juga: Tes Kesehatan OJK dan Jadwalnya, Simak Informasinya di Sini!
Menurut undang-undang perbankan, bank adalah badan usaha yang mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit atau layanan lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Industri perbankan telah mengalami transformasi besar dalam beberapa tahun terakhir, menjadi lebih kompetitif karena regulasi yang longgar. Bank kini memiliki fleksibilitas dalam layanan yang mereka tawarkan, lokasi operasional, dan suku bunga simpanan.
Bank juga dapat didefinisikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit atau layanan lain, dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Digitalisasi telah mendisrupsi sektor perbankan, menciptakan pergeseran dari jaringan distribusi tradisional seperti kantor cabang fisik dan layanan telepon perbankan analog ke layanan digital seperti internet dan mobile banking.
Jenis-Jenis Bank di Indonesia
1. Bank Sentral
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki tujuan utama menjaga stabilitas nilai rupiah, mencakup stabilitas terhadap harga barang dan jasa di dalam negeri serta terhadap mata uang asing. Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Pasal 1, bank sentral adalah lembaga keuangan negara yang berwenang mengeluarkan alat pembayaran sah, serta merumuskan dan menjalankan kebijakan moneter.
2. Bank Pemerintah
Bank pemerintah didirikan dan dimodali oleh pemerintah, sehingga keuntungannya juga menjadi milik negara. Contohnya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI). Ada juga bank milik pemerintah daerah, seperti BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Barat, dan lainnya.
3. Bank Umum
Menurut OJK, bank umum adalah bank yang menjalankan usaha secara konvensional atau syariah, menyediakan berbagai layanan keuangan dan produk untuk masyarakat. Contohnya adalah Bank BCA, Bank Muamalat, dan Bank Danamon.
4. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR beroperasi berdasarkan prinsip konvensional atau syariah, namun dengan layanan yang terbatas dibandingkan bank umum. BPR tidak terlibat dalam giro, perdagangan valuta asing, atau perasuransian.
5. Bank Milik Swasta Nasional
Bank swasta nasional didirikan oleh individu atau badan hukum dalam negeri dan bertujuan mencari keuntungan, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
6. Bank Campuran
Bank campuran dimiliki oleh dua pihak, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti Bank Chinatrust Indonesia dan Bank Mizuho Indonesia. Beragam jenis bank ini menawarkan berbagai pilihan layanan untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat.
Baca juga: Gaji PCPM BI dan Tunjangan Transportasi Cek Disini Yuk
Jumlah Bank di Indonesia Yang Penuhi Modal Inti
Memasuki awal 2023, sebanyak 11 bank kecil telah berhasil memenuhi persyaratan modal inti sebesar Rp3 triliun, sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketentuan ini tercantum dalam Peraturan OJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, yang mengharuskan setiap bank memiliki modal inti minimum Rp3 triliun hingga batas waktu 31 Desember 2022.
Berikut adalah jumlah bank indonesia, daftar 11 bank kecil yang telah berhasil memenuhi persyaratan modal inti minimum Rp3 triliun, beserta langkah-langkah yang mereka tempuh untuk mencapainya:
1. Bank Maspion (BMAS)
PT Bank Maspion Indonesia Tbk. melaporkan telah memenuhi ketentuan modal inti setelah proses akuisisi oleh Kasikorn Vision Financial Company Pte. Ltd. (KVF). Akuisisi ini dilakukan pada tanggal 7 Desember 2022 dengan KVF mengambil alih 67,5% kepemilikan saham BMAS. Sebelumnya, hingga September 2022, modal inti Bank Maspion tercatat sebesar Rp1,4 triliun. Namun, melalui aksi korporasi dengan nilai emisi yang diserap mencapai Rp1,7 triliun, modal inti BMAS berhasil meningkat hingga melampaui Rp3 triliun.
2. Bank Amar (AMAR)
PT Bank Amar Indonesia Tbk. berhasil memenuhi ketentuan modal inti dengan membukukan akumulasi modal sebesar Rp3,1 triliun setelah melakukan rights issue. Dalam aksi korporasi tersebut, Tolaram Group Inc. menyuntikkan dana sebesar Rp1,28 triliun. Sebelumnya, per September 2022, modal inti Bank Amar tercatat berada pada angka Rp1,8 triliun. Dengan tambahan dana segar ini, Bank Amar kini telah memenuhi persyaratan modal inti OJK.
3. Bank Capital (BACA)
PT Bank Capital Tbk. berhasil memenuhi ketentuan modal inti setelah melakukan private placement dengan menyerap dana segar sebesar Rp1,3 triliun. Proses ini dilakukan oleh PT Capital Global Investama yang membeli 12,87 miliar lembar saham. Sebelum aksi korporasi tersebut, modal inti Bank Capital per September 2022 tercatat sebesar Rp2,08 triliun. Dengan tambahan dana ini, modal inti Bank Capital kini melampaui Rp3 triliun.
4. Bank Neo Commerce (BBYB)
PT Bank Neo Commerce Tbk. memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun setelah menyerap dana segar sebesar Rp1,7 triliun melalui aksi rights issue. Pada kuartal III 2022, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp2,25 triliun. Dengan tambahan dana ini, Bank Neo Commerce berhasil memperkuat posisi modal inti sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan OJK.
5. Bank Oke (DNAR)
PT Bank Oke Indonesia Tbk. mencatatkan posisi modal inti yang sebelumnya berada pada angka Rp2,96 triliun hingga Juni 2022. Bank Oke kemudian berhasil meningkatkan modal inti melalui penerbitan saham baru sebanyak 2,94 miliar lembar dengan harga pelaksanaan Rp170 per saham, yang menghasilkan dana segar sekitar Rp500 miliar. Dengan langkah ini, Bank Oke resmi memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun.
6. Bank JTrust Indonesia (BCIC)
PT Bank JTrust Indonesia Tbk. berhasil memenuhi persyaratan modal inti minimum setelah mendapatkan suntikan dana sebesar Rp360 miliar dari J Trust Co. Ltd. Suntikan modal ini dilakukan pada 13 Desember 2022. Sebelumnya, pada September 2022, modal inti Bank JTrust tercatat sebesar Rp2,76 triliun. Dengan tambahan dana ini, posisi modal inti Bank JTrust kini telah melampaui angka Rp3 triliun.
7. Krom Bank (BBSI)
PT Krom Bank Indonesia Tbk. menggelar aksi rights issue yang menghasilkan dana segar sebesar Rp911,3 miliar. Dana ini berhasil membawa modal inti Krom Bank menjadi lebih dari Rp3 triliun, sehingga memenuhi ketentuan OJK terkait modal inti minimum.
8. Bank Victoria (BVIC)
PT Bank Victoria International Tbk. sebelumnya mencatatkan modal inti sebesar Rp2,5 triliun pada Oktober 2022. Untuk memenuhi ketentuan modal inti, Bank Victoria melakukan rights issue dengan nilai emisi yang diserap mencapai Rp743,31 juta. Langkah ini membuat Bank Victoria berhasil memenuhi persyaratan modal inti Rp3 triliun.
9. Bank Ina (BINA)
PT Bank Ina Perdana Tbk. memenuhi ketentuan modal inti setelah menyerap dana segar sebesar Rp1,2 triliun melalui aksi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Sebelumnya, per September 2022, modal inti Bank Ina tercatat sebesar Rp2,3 triliun. Dengan tambahan ini, Bank Ina telah berhasil mencapai modal inti Rp3 triliun.
10. Bank Ganesha (BGTG)
PT Bank Ganesha Tbk. memenuhi ketentuan modal inti setelah menyerap dana segar sebesar Rp900 miliar melalui aksi rights issue. Dalam aksi korporasi yang selesai pada 26 Desember 2022 ini, Bank Ganesha menerbitkan sebanyak 7,5 miliar lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp120 per saham.
11. Bank Aladin (BANK)
PT Bank Aladin Syariah Tbk. menjadi salah satu bank yang memenuhi ketentuan modal inti setelah mendapatkan suntikan modal dari PT BNC Technologies Ventures. Pada aksi private placement, Bank Aladin menyerap dana sebesar Rp1,19 triliun. Sebelumnya, modal inti Bank Aladin per September 2022 tercatat sebesar Rp2 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 83,49% secara tahunan. Dengan tambahan modal ini, Bank Aladin menutup tahun 2022 dengan posisi modal inti sebesar Rp3,19 triliun.
Jumlah Bank di Indonesia
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2023, sektor perbankan di Indonesia terdiri dari berbagai jenis bank dengan jumlah yang beragam. Statistik menunjukkan bahwa Bank Umum berjumlah total 105 unit dengan 24.276 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia. Bank Umum ini terbagi menjadi beberapa kategori:
- Bank Umum Konvensional – Bank Persero, yang terdiri dari 4 bank dengan 12.392 kantor.
- Bank Umum Konvensional – Bank Pembangunan Daerah, memiliki 24 bank dengan 3.672 kantor.
- Bank Umum Konvensional – Bank Swasta Nasional, dengan 57 bank dan 6.239 kantor.
- Bank Umum Konvensional – Kantor Cabang Bank Asing, terdiri dari 7 bank dengan 19 kantor.
Selain itu, Bank Umum Syariah juga memiliki kehadiran yang signifikan:
- Bank Umum Syariah – Bank Pembangunan Daerah terdiri dari 3 bank dengan 363 kantor.
- Bank Umum Syariah – Bank Swasta Nasional berjumlah 10 bank dengan 1.591 kantor.
Sementara itu, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menunjukkan jumlah yang cukup besar, dengan total 1.575 bank dan 5.165 kantor. BPR ini terbagi menjadi dua kategori:
- BPR Konvensional, yang mencakup 1.402 bank dengan 4.645 kantor.
- BPR Syariah, dengan 173 bank dan 520 kantor.
Data ini mencerminkan bahwa sektor perbankan di Indonesia memiliki keanekaragaman yang luas, dengan jaringan kantor yang menjangkau berbagai wilayah, baik di perkotaan maupun pedesaan. Kehadiran bank yang kuat ini menunjukkan komitmen untuk memperluas akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Daftar Bank di Indonesia
Jumlah bank di Indonesia sangat bervariasi, mencakup berbagai jenis bank yang melayani masyarakat dengan berbagai kebutuhan finansial. Di Indonesia, terdapat dua kategori utama bank, yakni bank konvensional dan bank syariah. Bank-bank ini memiliki peran penting dalam sistem keuangan Indonesia, memberikan berbagai layanan mulai dari tabungan hingga pembiayaan.
Berikut adalah daftar jumlah bank di Indonesia, termasuk bank syariah dan jenis bank lainnya.
Program Premium PCPM 2025
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” 🌟
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi JadiPCPM: Temukan aplikasi JadiPCPM di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiPCPM Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “BIMBELPCPM” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES152889”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.
Ayoo Download Aplikasi JadiPCPM karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal PCPM 2025!!!
- Dapatkan ribuan soal PCPM 2025 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
- Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
- Materi-materi PCPM 2025
- Ratusan Latsol PCPM 2025
- Puluhan paket Simulasi PCPM 2025
- dan masih banyak lagi yang lainnya