Dampak Inflasi – Inflasi di Indonesia pada tahun 2025 tercatat rendah, dilansir dari BPS dengan inflasi tahunan pada Maret 2025 yaitu sebesar 1,03%.
Namun, meskipun inflasi terkendali, dampaknya tetap dirasakan oleh berbagai sektor masyarakat. Berikut adalah 10 dampak inflasi dan cara menghadapinya
1. Penurunan Daya Beli Masyarakat
Meskipun inflasi rendah, harga barang dan jasa tetap meningkat, sehingga daya beli masyarakat menurun.
Kelompok berpendapatan rendah paling terdampak karena sebagian besar penghasilannya digunakan untuk kebutuhan dasar
Cara Menghadapinya:
- Mengatur anggaran dengan bijak dan mengurangi pengeluaran yang tidak penting.
- Mencari sumber pendapatan tambahan melalui pekerjaan sampingan.
2. Fluktuasi Harga Barang Pokok
Harga pangan seperti beras, minyak goreng, dan cabai mengalami fluktuasi yang memengaruhi kestabilan harga barang pokok.
Pada Maret 2025, dilansir dari BPS inflasi tahunan untuk kelompok makanan dan minuman tercatat sebesar 3,69%.
Cara Menghadapinya:
- Membeli barang dalam jumlah besar saat harga rendah dan menyimpannya dengan baik.
- Mencari alternatif bahan pangan yang lebih terjangkau.
3. Kenaikan Biaya Hidup
Kenaikan harga barang dan jasa menyebabkan peningkatan biaya hidup, terutama di kota-kota besar.
Pada Januari 2025, dilansir dari bps.go.id kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi tahunan sebesar 7,27% .
Cara Menghadapinya:
- Mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan sekunder.
- Menggunakan transportasi umum atau berbagi kendaraan untuk menghemat biaya.
4. Pengurangan Tabungan
Kenaikan harga barang dan jasa mengurangi kemampuan masyarakat untuk menabung. Hal ini dapat mempengaruhi perencanaan keuangan jangka panjang.
Cara Menghadapinya:
- Menetapkan tujuan tabungan yang realistis dan konsisten.
- Menggunakan aplikasi keuangan untuk memantau pengeluaran dan tabungan.
5. Tantangan bagi Kelompok Rentan
Kelompok rentan seperti petani dan nelayan menghadapi tantangan akibat fluktuasi harga pangan dan biaya produksi. Pada Maret 2025, inflasi tahunan untuk kelompok transportasi tercatat sebesar 0,76%.
Cara Menghadapinya:
- Mengakses program pemerintah yang mendukung kelompok rentan, seperti subsidi dan pelatihan.
- Bergabung dengan kelompok tani atau nelayan untuk mendapatkan dukungan bersama.
6. Kenaikan Suku Bunga
Untuk mengendalikan inflasi, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan. Pada Juni 2025, suku bunga acuan tetap di angka 5,50%.
Cara Menghadapinya:
- Memilih produk keuangan dengan suku bunga tetap untuk menghindari dampak kenaikan suku bunga.
- Melakukan refinancing utang dengan suku bunga yang lebih rendah jika memungkinkan.
7. Penurunan Investasi
Ketidakpastian ekonomi akibat inflasi dapat menyebabkan penurunan minat investasi. Pada kuartal pertama 2025, investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia mengalami penurunan sebesar 7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya .
Cara Menghadapinya:
- Berinvestasi di instrumen yang lebih stabil seperti emas atau properti.
- Diversifikasi portofolio investasi untuk mengurangi risiko.
8. Peningkatan Utang Rumah Tangga
Kenaikan biaya hidup mendorong beberapa rumah tangga untuk berutang guna memenuhi kebutuhan. Hal ini dapat meningkatkan beban keuangan jangka panjang.
Cara Menghadapinya:
- Mengelola utang dengan bijak dan menghindari utang konsumtif.
- Menyusun rencana pembayaran utang yang realistis dan disiplin.
9. Ketidakpastian Ekonomi
Fluktuasi harga dan kebijakan ekonomi yang berubah dapat menciptakan ketidakpastian ekonomi. Pada Maret 2025, inflasi tahunan Indonesia tercatat sebesar 1,03%, namun beberapa daerah mengalami inflasi tinggi seperti Papua Pegunungan sebesar 8,05% .
Cara Menghadapinya:
- Meningkatkan literasi keuangan untuk memahami kondisi ekonomi.
- Mengikuti perkembangan ekonomi melalui sumber informasi yang terpercaya.
10. Perubahan Pola Konsumsi
Kenaikan harga barang dan jasa mendorong perubahan pola konsumsi masyarakat. Pada Maret 2025, kelompok pendidikan mengalami inflasi tahunan sebesar 2,05% .

Cara Menghadapinya:
- Menyesuaikan pola konsumsi dengan kondisi keuangan.
- Mencari alternatif produk atau layanan yang lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas.
Menghadapi inflasi memerlukan strategi yang cermat agar tabungan Anda tetap terlindungi dan tidak tergerus oleh kenaikan harga.
Inflasi dapat memengaruhi daya beli dan nilai uang yang kita simpan, sehingga penting untuk memiliki pendekatan yang tepat untuk menjaga stabilitas keuangan.
Berikut beberapa strategi menghadapi inflasi yang dapat membantu Anda melindungi tabungan dan aset keuangan
1. Diversifikasi Investasi
Langkah pertama yang bisa diambil adalah mendiversifikasi portofolio investasi. Jangan hanya mengandalkan satu jenis investasi, seperti saham atau deposito.
Diversifikasi ke berbagai aset seperti saham, obligasi, properti, atau logam mulia dapat membantu mengurangi risiko kerugian yang disebabkan oleh inflasi.
Beberapa aset, seperti emas, cenderung meningkat nilainya selama masa inflasi, sehingga memberikan perlindungan lebih baik terhadap daya beli.
2. Investasi dalam Saham atau Reksa Dana Saham
Saham sering kali menjadi pilihan yang baik saat inflasi tinggi, karena perusahaan yang baik dapat menaikkan harga produknya untuk mengikuti inflasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan dan laba mereka.
Reksa dana saham juga menjadi pilihan yang menguntungkan karena mereka memungkinkan Anda untuk berinvestasi dalam berbagai saham dengan risiko yang lebih terkendali.
3. Melakukan Investasi di Aset Riil
Aset riil seperti properti atau komoditas sering kali menjadi lindung nilai yang efektif terhadap inflasi. Properti, misalnya, biasanya meningkat nilainya seiring dengan inflasi, dan dapat menghasilkan pendapatan pasif melalui penyewaan.
Komoditas seperti minyak, gas, atau bijih besi juga memiliki kecenderungan untuk naik harganya selama periode inflasi.
4. Menggunakan Instrumen Keuangan yang Terindeks Inflasi
Pemerintah sering kali menawarkan obligasi yang dilindungi inflasi (inflation-linked bonds), yang nilainya disesuaikan dengan tingkat inflasi.
Investasi ini memberikan perlindungan langsung terhadap inflasi, karena nilai pokok dan bunga obligasi akan meningkat seiring dengan kenaikan inflasi, menjaga daya beli investasi Anda.
5. Meningkatkan Tabungan dalam Bentuk Mata Uang yang Stabil
Jika inflasi di negara Anda sangat tinggi, mempertimbangkan untuk menyimpan sebagian tabungan dalam mata uang asing yang lebih stabil bisa menjadi langkah yang bijak.
Mata uang seperti dolar AS atau euro cenderung lebih tahan terhadap inflasi di negara-negara dengan tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Program Premium PCPM 2025
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” 🌟
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi JadiPCPM: Temukan aplikasi JadiPCPM di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiPCPM Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “BIMBELPCPM” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES152889”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.
Ayoo Download Aplikasi JadiPCPM karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal PCPM 2025!!!
- Dapatkan ribuan soal PCPM 2025 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
- Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
- Materi-materi PCPM 2025
- Ratusan Latsol PCPM 2025
- Puluhan paket Simulasi PCPM 2025
- dan masih banyak lagi yang lainnya