Sejarah Berdirinya Bank Indonesia – Bank Indonesia (BI) yang kini berfungsi sebagai bank sentral Indonesia memiliki sejarah panjang, berawal dari era kolonial hingga menjadi pilar penting dalam perekonomian nasional. Berikut adalah rangkaian peristiwa yang menggambarkan proses transisi dari De Javasche Bank (DJB) hingga BI sebagai bank sentral modern.
Sumber: Kompas
1. Awal Mula: Pendirian De Javasche Bank (DJB) di Masa Kolonial
Sejarah berdirinya Bank Indonesia diawali dari DJB. De Javasche Bank (DJB) didirikan oleh pemerintahan kolonial Hindia Belanda pada tahun 1828 sebagai bagian dari kebijakan ekonomi Raja Willem I untuk mendukung stabilitas keuangan di Indonesia. Sebagai bank sirkulasi, DJB memiliki izin khusus untuk mengeluarkan uang dan berfungsi sebagai bank komersial dengan cabang yang tersebar di berbagai kota besar di Hindia Belanda, termasuk Batavia, Surabaya, dan Semarang.
2. Peran DJB dalam Sistem Keuangan Kolonial
DJB memiliki hak monopoli untuk mencetak dan mengedarkan mata uang di Hindia Belanda. Lembaga ini memegang peranan penting dalam ekonomi kolonial dengan menerapkan standar nilai tukar berbasis emas, memastikan kestabilan transaksi antara koloni dan pusat di Belanda. Dengan statusnya sebagai bank komersial dan sirkulasi, DJB bertanggung jawab penuh terhadap stabilitas ekonomi di wilayah Hindia Belanda.
3. Perubahan di Masa Pendudukan Jepang dan Awal Kemerdekaan
Ketika Jepang menguasai Indonesia pada 1942, DJB dihentikan dan peran lembaga tersebut diambil alih oleh Nanpo Kaihatsu Ginko. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintah Indonesia mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank sirkulasi nasional. Namun, saat Belanda berusaha kembali mengontrol Indonesia, mereka mengaktifkan kembali DJB di bawah administrasi Netherlands Indies Civil Administration (NICA), sehingga terjadi konflik antara dua mata uang: DJB milik NICA dan BNI milik Republik Indonesia.
4. Menuju Kemandirian Ekonomi: Nasionalisasi DJB
Setelah kedaulatan Indonesia diakui melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949, De Javasche Bank tetap dioperasikan sebagai bank sirkulasi sampai tuntutan nasionalisasi muncul dari berbagai kalangan. Pada tahun 1951, pemerintah Indonesia mulai menyusun kebijakan untuk memiliki bank sentral sendiri. Panitia Nasionalisasi DJB akhirnya dibentuk dan pada tahun 1953, pemerintah mengesahkan UU No. 11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia, menandai berdirinya Bank Indonesia sebagai bank sentral yang menggantikan DJB.
Baca juga: Apa Saja Peran Bank Indonesia Sebagai Regulator Pasar Keuangan?
Sumber: Ekonomi Bisnis
5. Pembentukan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral pada 1953
Bank Indonesia resmi didirikan pada 1 Juli 1953, setelah proses nasionalisasi terhadap DJB selesai. Dengan pendirian ini, Bank Indonesia bertugas untuk mengatur kebijakan moneter nasional dan menjadi otoritas utama dalam menjaga stabilitas keuangan di dalam negeri. UU ini memberikan BI independensi penuh sebagai bank sentral dan menetapkan tanggal 1 Juli sebagai hari lahirnya Bank Indonesia.
6. Peran dan Tanggung Jawab Bank Indonesia Pasca 1953
Seiring waktu, BI mengalami berbagai perubahan sejalan dengan perkembangan ekonomi dan dinamika politik Indonesia. Dalam UU No. 23 Tahun 1999 yang diperbarui pada tahun 2009, posisi BI semakin diperkuat sebagai bank sentral independen dengan tujuan utama menjaga stabilitas nilai rupiah. Amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945 juga menambahkan pasal mengenai bank sentral, yang mengukuhkan BI sebagai satu-satunya bank sentral Indonesia yang independen.
7. Fungsi dan Peran Modern Bank Indonesia
Saat ini, Bank Indonesia memiliki fungsi yang sangat beragam, tidak hanya terbatas pada pengelolaan moneter tetapi juga dalam pengaturan sistem pembayaran nasional dan pengawasan terhadap stabilitas keuangan. Sebagai bank sentral, BI juga memiliki kewenangan dalam mengatur perbankan dan sistem pembayaran digital yang kini semakin berkembang pesat di Indonesia.
8. Transformasi Digital dan BI di Era Modern
Di era digital, BI turut mendorong digitalisasi melalui kebijakan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) yang mendukung transaksi keuangan berbasis elektronik. Langkah ini adalah bagian dari upaya BI untuk beradaptasi dengan perubahan dan inovasi teknologi, yang juga didorong oleh pesatnya pertumbuhan industri fintech.
Itulah rangkuman singkat mengenai sejarah berdirinya Bank Indonesia. Bank Indonesia telah tumbuh dari institusi kolonial menjadi fondasi keuangan modern yang memainkan peran strategis dalam perekonomian nasional. Dengan sejarah bank indonesia panjang yang mencakup masa kolonial, perjuangan kemerdekaan, hingga masa kini, BI terus berperan sebagai penjaga stabilitas keuangan Indonesia yang independen
Sumber
https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/sejarah-bi/default.aspx
Program Premium PCPM dan OJK 2024
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” 🌟
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi JadiPCPM: Temukan aplikasi JadiPCPM di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiPCPM Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “PCPM2024” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES152889”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.
Ayoo Download Aplikasi JadiPCPM karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal PCPM dan OJK 2024!!!
- Dapatkan ribuan soal PCPM dan OJK 2024 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
- Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
- Materi-materi PCPM dan OJK 2024
- Ratusan Latsol PCPM dan OJK 2024
- Puluhan paket Simulasi PCPM dan OJK 2024
- dan masih banyak lagi yang lainnya